JAKARTA, iNews.id - Banyak peristiwa mobil tiba-tiba tergelincir tidak bisa dikendalikan saat melintasi jalanan becek atau tergenang air. Tak jarang kondisi ini menyebabkan kecelakaan fatal, mobil tiba-tiba berputar sendiri dan terguling.
Apa penyebab peristiwa tersebut? Manager Training Dunlop, Bambang Hermanu Hadi mengungkapkan, dalam dunia otomotif ada istilah hydroplaning atau aquaplaning. Ini adalah kondisi ban mobil kehilangan traksi (penampakan) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air.
Hydroplaning terjadi saat air terakumulasi di atas ban. Jika mobil dikendarai dalam kecepatan tinggi, tekanan ban pada jalan akan berkurang. Di sini kondisi ban menjadi faktor sangat penting.
Bila ban sudah gundul sebagian air tidak dapat dipindahkan, tetap tertahan di bawah ban membentuk lapisan tipis, sehingga kendaraan tidak menyentuh permukaan jalan. Ban mobil akan mengambang di atas air sehingga meluncur sendiri tak terkendali. Jika terjadi demikian, kemudi dan rem pun tak berfungsi.
"Permasalahannya di musim hujan seperti saat ini, jika kemampuan buang air tidak sampai 4 liter per detik pada kecepatan 80 km per jam, di ketinggian air 1 cm pun ban akan mengambang di atas air (hydroplaning). Jika sudah mengambang direm pun tidak bisa," ujar Bambang.