JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif di Indonesia tengah bersiap menyambut era kendaraan listrik. Pertamina sebagai produsen bahan bakar menyatakan siap ambil bagian dengan memproduksi baterai kendaraan listrik.
Untuk mewujudkan langkah tersebut, Pertamina menggelontorkan investasi 80 juta dolar AS atau sekitar Rp1,1 triliun.
Vice President Planning and Commercial RTC (Research and Technology Center) Pertamina, Andianto Hidayat mengatakan, pihaknya akan menyediakan Green Energy Station (GES) bagi kendaraan listrik dan solar panel. Selain itu, Pertamina juga berencana memproduksi baterai listrik.
"Kami akan mengembangkan bahan bakar green fuel, yakni dari bahan baku vegetable oil. Kami juga berencana mengembangkan pabrik baterai nasional," ujar Andianto, saat ditemui di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Jakarta beberapa hari lalu.
Dia menyebutkan, Pertamina akan menjadi produsen pengelola baterai kendaraan listrik di pabrik Morowali, Sulawesi Tengah.
"Nanti prosesnya bahan baku baterai kendaraan listrik yang dibuat di Morowali akan menjadi anoda atau katoda. Lalu, diserahkan ke Pertamina kemudian dijadikan baterai kendaraan listrik utuh," ujarnya.
Pertamina sendiri sudah koordinasi dengan pabrik baterai di Morowali, sehingga langkah menjadi produsen baterai bisa berjalan dengan baik. Bahkan, perusahaan akan melakukan.