Tekan Impor Pelumas, Produk Lokal Harus Genjot Kapasitas Produksi

Dani M Dahwilani
Diskusi Dukung Pembatasan Impor, Balmerol Siap Tingkatkan Kapasitas Produksi di Jakarta. (Foto: Balmerol/Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Perkembangan industri pelumas di Indonesia saat ini sebanyak 2 juta liter dengan jumlah pelaku bisnis 44 perusahaan. Namun, kapasitas produksi di dalam negeri masih di bawah 1 juta.

Tak heran, jika Indonesia masih mengimpor produk pelumas termasuk grease atau gemuk. Di mana impor pelumas terbesar berasal dari Singapura dan Jepang.

Untuk itu, produk lokal harus tampil. Bahkan, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tapi juga ekspor, sehingga defisit neraca perdagangan Indonesia lebih baik bahkan surplus. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi.

Dia mengatakan terkait peredaran produk pelumas di Indonesia konsumen harus dilindungi dengan adanya regulasi teknis. Salah satunya Standar Nasional Indonesia (SNI)

"Di mana setiap produk pelumas yang masuk di Indonesia wajib ber-SNI. Ini diperlukan untuk melindungi konsumen otomotif dan non-otomotif," ujarnya, dalam diskusi Dukung Pembatasan Impor, Balmerol Siap Tingkatkan Kapasitas Produksi di Jakarta, baru-baru ini.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Aksesoris
18 hari lalu

Kembangkan Pelumas, Mobil Bangun Pusat Teknologi di Indonesia 

Aksesoris
21 hari lalu

Otomotif Tumbuh, Produsen Pelumas Tingkatkan Penetrasi Pasar di Indonesia 

Aksesoris
1 bulan lalu

Otomotif Perlahan Tumbuh, Ini Langkah Mobil Lubricants Tingkatkan Penetrasi Pasar

Aksesoris
2 bulan lalu

Ada 3 Jenis Pelumas Full Synthetic, Semi Synthetic dan Mineral, Intip Perbedaannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal