Dikenal sebagai “Kandang Dyno”, area ini jadi salah satu spot teramai. Mobil-mobil diuji tenaga wheel horsepower (WHP) dalam beberapa kategori seperti Bracket 70 HP, Bracket 130 HP, dan Fun Diesel FFA. Beberapa mobil mencatat output yang jauh melebihi ekspektasi, memicu sorak sorai penonton.
Salah satu highlight terbesar saat Garasi Drift (Dipo & Ziko) melakukan live swap pada Kecowagon, Opel Record yang diganti dengan mesin Cadillac Escalade V8 6.000cc. Pada Minggu sore, mobil selesai, dites di Dyno, dan mencatat 300+ HP, lalu langsung diajak drifting oleh Dipo di arena Taxi Drift.
Aksi Taxi Drift jadi salah satu fenomena paling viral. Empat drifter nasional, Amandio, Reagen, Dipo, dan Ziko, mengajak penumpang merasakan sensasi melayang di atas aspal. Bahkan penyanyi Arlida Putri ikut mencoba dan langsung ketagihan.
Semua line-up ini membuat suasana malam Blackauto Battle identik dengan vibes pesta besar. Dari seluruh peserta, dua mobil terbaik dinobatkan sebagai Blackauto Master.
Pertama, Blackauto Master Contest jatuh pada Honda City “Lightning McQueen” karya Kalbu Project X Diora Autospace. Mobil milik Bro Dawank ini mendapatkan modifikasi ekstrem dari sedan Honda City menjadi sport car ini dinilai sangat rapi, detail, dan memiliki eksekusi teknis terbaik di kelasnya.
Kedua, Blackauto Master Culture direbut Toyota FT86 “Kiranti”. Mobil karya Platinum Motorsport ini menonjol berkat konsep kuat, finishing premium, serta performa mesin yang luar biasa. Kiranti mempertahankan dominasinya setelah menang di seri pembuka Blackauto Battle Aeon BSD City.
Event ini akan kembali hadir pada 2026 dengan konsep lebih besar, tantangan lebih brutal, dan inovasi yang diprediksi akan membuat car culture Indonesia makin solid.