Dalam proyek kolaborasi bersama ini, setiap merek akan menyediakan kendaraan listrik unggulan dan membuat formasi lini kendaraan listrik, baik untuk kendaraan penumpang, maupun kendaraan niaga. Lini kendaraan listrik “penumpang” akan digunakan untuk mendukung mobilitas dalam area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Sementara itu, lini kendaraan listrik “komersial” akan digunakan untuk mendukung logistik dan dipertimbangkan lebih lanjut untuk aktivitas kolaborasi dengan bisnis lokal di area Bali.
Seperti yang diketahui, untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi CO2, atau Greenhouse Gas Emissions (GSG) sebanyak 29 persen pada 2030, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan, termasuk akselerasi untuk memopulerkan kendaraan listrik dan mengembangkan industri. Pengembangan ekosistem memerlukan keterlibatan dari para stakeholder termasuk industri otomotif, manufaktur baterai, dan konsumen.