Banyak Sumber Energi, Teknologi Kendaraan Hidrogen di Indonesia Lebih Menjanjikan

Dani M Dahwilani
Sebagai sumber energi bersih dari hulu hingga hilir hidrogen lebih ramah lingkungan hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu di udara. (Foto: TMMIN)

“Dalam pengejaran Net Zero Emission di Indonesia, multi-parties sudah bergerak membuat tiga ekosistem, Biofuel, Baterai dan Hidrogen. Untuk Hidrogen sudah ada Pertamina, PLN, Pabrik Pupuk, dan Samator. Berbagai strategi hidrogen nasional yang dilakukan semua pihak, nyatanya Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan hidrogen hijau agar tak tertinggal dengan kompetisi global dan segera diwujudkan demi generasi kini hingga anak cucu di masa depan,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.

Salah satu leader teknologi hidrogen, Toyota Motor Corporation (TMC) mengembangkan Toyota Mirai yang mulai diproduksi secara massal pada 10 tahun lalu tepatnya pada 2014. Toyota Mirai merupakan kendaraan berbasis Fuell Cell Electric Vehicle (FCEV) yang tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Toyota Mirai didesain sebagai mobil berteknologi motor listrik dan berbahan bakar hidrogen hingga saat ini sudah hadir dengan generasi ke-2 yang diluncurkan perdana pada 2019. Selain teknologi FCEV, Toyota juga tengah mengembangkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen (Hidrogen Internal Combustion Engine/HICEV). 

Ini menandai langkah baru dalam teknologi Toyota untuk mencapai komitmen pencapaian NZE global pada 2050. Toyota meyakini dampak teknologi bersih dapat dirasakan penerapannya yang luas di seluruh pasar global.

Bob Azam menuturkan, Toyota Indonesia percaya harus ada solusi praktis dan berkelanjutan dengan menggabungkan berbagai pilihan teknologi seperti LCGC, flexy engine, HEV, PHEV, BEV, hingga hidrogen yang pada akhirnya menyesuaikan kebutuhan konsumen.

“Toyota Mirai dapat disaksikan secara langsung di xEV Center, fasilitas pembelajaran dan pengembangan kapabilitas elektrifikasi serta energi hijau milik PT TMMIN. Ke depan xEV Center akan meningkatkan fasilitasnya sebagai Toyota Capability Center dengan perluasan area Eco Renewable Energy dan Research lalu diikuti area Mobility. Dengan fokus utama bagi elektrifikasi teknologi di tahap pertama, fokus pada energi hijau akan menjadi target TMMIN di fase kedua pembangunan xEV center, sementara Mobility akan menjadi fokus di fase ketiga,” ujar Bob Azam.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Mobil
30 hari lalu

Pasar Otomotif Goyang, Hyundai Dorong Revolusi Kendaraan Listrik hingga Hidrogen

Mobil
2 bulan lalu

Toyota Ekspor Perdana ke Brunei pada 1987, Ini Mobil Pertama yang Mereka Kirim

Mobil
2 bulan lalu

Apakah BBM Etanol Lebih Boros daripada BBM Nonetanol? Begini Kata Toyota

Mobil
2 bulan lalu

Investasi di Indonesia Rp100 Triliun, Terungkap Toyota Bayar Pajak Lebih Rp23 Triliun per Tahun 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal