“Untuk menghindari kemacetan, salah satu kuncinya adalah manajemen waktu. Hal utama dari melakukan long trip adalah istirahat berkala, kalau menggunakan sistem target bahaya sekali,” kata Sony saat dihubungi iNews.id.
Untuk menjaga kondisi fisik tetap prima dan mental tetap terjaga sepanjang perjalanan, istirahat berkala perlu dilakukan. Hal ini juga memungkinkan pengemudi tetap bugar sepanjang perjalanan dan terhindar dari rasa kantuk.
“Jadi, kalau ingin sampai di tempat tujuan tepat waktu, maka dua hari sebelumnya sudah melakukan perjalanan. Target seperti itu baru benar, tapi kalau berharap satu hari perjalanan sampai tempat tujuan, pasti akan stres,” ujar Sony.
Sony juga menyampaikan pelaku perjalanan jarak jauh menggunakan mobil pribadi harus bisa mengatur jadwal istirahat. Menurutnya, itu sangat perlu dilakukan oleh seorang pengendara agar perjalanan lebih aman.
“Ini penting banget, karena banyak sekali kecelakaan terjadi ketika memaksakan untuk mengemudi. Atur jadwal istirahat, meski hanya berhenti di rest area untuk meregangkan tubuh dan sebagainya, kondisi psikis kita akan memengaruhi cara mengemudi,” ucapnya.
Kondisi mental seorang pengemudi, diungkapkan Sony akan terkuras jika memaksakan berkendara dalam waktu yang lama. Pasalnya, mereka hanya fokus berkendara dan tak bisa melakukan aktivitas lainnya di dalam mobil seperti penumpang lain.
“Di dalam kabin itu kan fisibilitas terbatas dan kita juga merasa dikungkung di dalam ruangan. Artinya kita harus istirahat, kemudian menghirup udara agar aliran darah lancar. Bahkan, kita harus menstimulasi penglihatan dan penciuman,” jelasnya.