JAKARTA, iNews.id - Kendaraan komersial atau niaga dianggap sebagai indikator penting roda ekonomi karena penjualannya mencerminkan kepercayaan bisnis, aktivitas logistik, investasi, dan daya beli. Pertumbuhannya menandakan ekonomi bergerak maju, sementara penurunan menandakan perlambatan aktivitas ekonomi.
Kendaraan komersial sejatinya tulang punggung industri, menghubungkan berbagai sektor, jadi pergerakannya memengaruhi lapangan kerja dan utilisasi pabrik. Bagaimana perkembangan kendaraan komersial saat ini?
Saat ini ada beberapa merek bermain di segmen ini. Salah satunya adalah Isuzu. Mereka bersaing dengan model andalannya masing-masing
Berdaaarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo) pada Januari hingga Oktober 2025, market share Isuzu di segmen kendaraan komersial mencapai 28,6 persen. Tercatat, Elf dengan market share 23,3 persen, kemudian Giga 17,5 persen, dan Isuzu Traga mendominasi pasar dengan market share 47,2 persen.
Pencapaian positif tersebut seiring pertumbuhan sektor bisnis logistik di Indonesia. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, hingga akhir 2025 sektor transportasi dan pergudangan menyumbang sekitar Rp1.500 triliun terhadap PDB nasional.
“Angka itu naik menjadi sekitar 9%, dari sebelumnya 8,69% pada 2024,” ujar Menko Airlangga mengutip data Supply Chain Indonesia.
Sejumlah pelaku usaha berupaya maksimal untuk menangkap momentum pertumbuhan sektor logistik. Terutama dalam menambah armada operasional.
Project and Contract Logistic Vice President PT Pos Logistik Indonesia Rahadian Tanjung mengatakan terjadi pertumbuhan signifikan dalam jumlah armada operasionalnya. Bahkan tahun ini, terjadi penambahan 100 persen sehingga total mencapai lebih dari 500 unit. Termasuk yang disewa dari PT Mobilitas Digital Indonesia (Moda).