Mereka dengan tegas menolak desakan nama Purosangue tidak digunakan. Pendiri badan amal, Max Monteforte mengaku sedih, dan mengatakan ini tidak adil.
"Mengapa kita harus melepaskan identitas kita? Mereka seharusnya memeriksa dulu,” katanya.
Sulit untuk berdebat dengan sentimen Monteforte, tetapi Ferrari memiliki sejarah agresif terkait litigasi dan melindungi identitas mereka. Seperti kasus tahun lalu, brand supercar Italia itu mengancam akan menuntut pemilik Ferrari 812 Superfast bernama Philipp Plein setelah memasang gambar sepatu perusahaannya di bagian belakang mobil.
Pada saat itu, pengacara Ferrari menuduh Philipp Plein "secara tidak sah mengambil alih niat baik" merek dagang dan menjalani "gaya hidup yang sama sekali tidak konsisten dengan persepsi merek Ferrari."
Adapun crossover Purosangue dijadwalkan akan diluncurkan tahun depan. Perusahaan belum banyak bicara tentang model ini, tetapi spekulasi menyebutkan pesaing Lamborghini Urus tersebut akan menggunakan powertrain plug-in hybrid (PHEV).