Selain itu hadirnya sejumlah pabrik mobil di China membuat jumlah mobil yang dikirim terus bertambah dari China ke luar negeri. Salah satu contohnya pabrik mobil listrik Tesla yang ada di Shanghai, China.
Pabrik Tesla yang berlokasi di Shanghai tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 1,25 juta unit per tahun. Mobil listrik Tesla yang diproduksi di Shanghai dikirim ke negara Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Beberapa kondisi itulah yang membuat jumlah ekspor mobil China terus terdongkrak. Lebih lanjut capaian awal ini membuat China Association of Automobile Manufacturers yakin jumlah ekspor akan terus meningkat seiring perjalanan tahun. Mereka yakin capaian ekspor 3,2 juta mobil yang terjadi pada 2022 segera tembus di pengujung tahun 2023.
"Capaian tahun lalu sudah berhasil membuat China mengalahkan Jerman yang selama ini ada di posisi dua negara pengekspor mobil terbesar di dunia," tulis BBC.
Disebutkan Drive, China saat ini memang sudah menjelma jadi raksasa otomotif dunia. Mereka sudah berhasil mengalahkan Amerika Serikat sebagai produsen mobil terbesar di dunia pada 2009. Kini mereka sudah berhasil mengalahkan Jepang sebagai negara pengekspor mobil terbesar di dunia.
Hanya saja memang butuh waktu 14 tahun buat China untuk bisa mengalahkan Jepang.