"Pemerintah juga saat ini telah memberikan berbagai insentif untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) agar mendorong penjualan kendaraan nasional, seperti PPnBM, Bea Masuk 0 persen untuk mobil impor dengan komitmen perakitan lokal dan Tax Allowance," ujarnya.
Menurut Ekko, pemerintah perlu mendorong pengembangan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan segmen menengah ke bawah. LCGC diharapkan dapat memperluas basis konsumen kendaraan bermotor di Indonesia.
Ekko Harjanto menyampaikan ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan one million trap ini, seperti relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
"Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan tertentu, terutama yang ramah lingkungan, seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Batery Electric Vehicle (BEV). Langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga jual kendaraan sehingga lebih terjangkau bagi konsumen," katanya.
"Pemerintah juga saat ini telah memberikan berbagai insentif untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) agar mendorong penjualan kendaraan nasional, seperti PPnBM, bea masuk 0 persen untuk mobil impor dengan komitmen perakitan lokal dan Tax Allowance," ujarnya.
Menurut Ekko, pemerintah perlu mendorong pengembangan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (LCGC) untuk memenuhi kebutuhan segmen menengah ke bawah. LCGC diharapkan dapat memperluas basis konsumen kendaraan bermotor di Indonesia.