Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjualan Mobil LCGC Naik pada Oktober 2025, Ini yang Mendominasi
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Targetkan Penjualan Mobil Kembali Tembus 1 Juta Unit di 2025

Rabu, 04 Desember 2024 - 21:33:00 WIB
Indonesia Targetkan Penjualan Mobil Kembali Tembus 1 Juta Unit di 2025
Indonesia menargetkan penjualan mobil baru kembali menyentuh angka 1 juta unit pada 2025. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

"Setiap produsen kendaraan perlu memperluas portofolio produk, mencakup kendaraan listrik, hybrid, dan biofuel, serta varian kendaraan yang lebih terjangkau," ujar Kukuh.

Ekonom Senior sekaligus Komisaris BCA, Cyrillus Harinowo mengatakan, penjualan mobil di Indonesia dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, tren harga mobil di Indonesia cenderung tinggi akibat kenaikan pajak. 

"Pajak mobil kita mahal sekali. Ini menyababkan orang berpikir tak perlu sering-sering beli mobil. Kedua, masyarakat wait and see. Orang mulai melihat banyaknya mobil listrik dari china, apakah harganya akan lebih murah lagi. Meski demikian, saya berani bertaruh penjualan mobil bisa naik kembali ke 1 juta unit di 2025," ujarnya.

Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Pereknomian, Ekko Harjanto mengatakan, untuk mendorong penjualan kendaraan pemerintah berkomitmen kembali memberikan insentif untuk kendaraan listrik.

Dalam rangka mendorong masifnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dan menarik investor masuk untuk menciptakan ekosistem KBLBB, pemerintah telah merevisi Perpres No 55 Tahun 2019 menjadi Perpres Nomor 79 Tahun 2023. 

Ekosistem industri kendaraan listrik nasional berdasarkan Permenperin No 28 Tahun 2023, target kuantitatif mobil listrik yang diproduksi hingga 2025 sebanyak 400 ribu unit dan motor listrik sebesar 6 juta unit. Hingga 2022, jumlah produsen mobil listrik yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 6 pabrikan dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 16.000 unit per tahun. 

"Untuk insentif saat ini sedang kami bahas. Kami tidak hanya membahas mobil listrik baterai dan hybrid. Tapi juga kendaraan energi baru lainnya, seperti bioetanol dan hidrogen," kata Ekko. 

Dia menyampaikan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan one million trap ini, seperti relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). "Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan tertentu, terutama yang ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Batery Electric Vehicle (BEV). Langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga jual kendaraan sehingga lebih terjangkau bagi konsumen," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut