JAKARTA, iNews.id - Kaca film kendaraan dengan tingkat kegelapan tertentu diyakini bisa membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien. Apakah benar anggapan tersebut?
"Sebenarnya antara kaca film dengan bahan bakar tidak ada hubungannya sama sekali. Tapi, kaca film menjadi trigger-nya bensin jadi irit. Jadi hanya sebagai pemicu," ujar Business Development Director PT V-Kool Indo Lestari, Lianto Winata V di JIExpo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Lianto menjelaskan, penggunaan kaca film dengan kadar kegelapan tinggi mampu mereduksi sinar matahari yang masuk ke dalam mobil, sehingga panas di dalam mobil tidak begitu terasa. Jadi, pendingin udara (AC) cukup dinyalakan kecil.
"Logikanya, kaca film gelap sinar matahari tidak masuk, ruang kabin mobil tidak panas, menyalakan AC juga sedikit saja. Intinya AC tidak perlu bekerja maksimal, jadi kita bisa hemat bensin," kata Lianto.
Berapa persen iritnya? Dia mengatakan jawabannya sangat sulit. Kembali, tergantung dari berbagai kondisi. Salah satunya faktor gaya berkendara dan juga kondisi jalan macet atau tidak.
"Masing-masing orang juga punya gaya berkendara berbeda-beda, dan bisa tergantung dengan kapasitas mesin pada mobil. Secara teori semua yang menggunakan kaca film (V-Kool) menggunakan AC dengan ukuran yang normal," kata Lianto.
Hal senada disampaikan External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita. Menurutnya, hubungan antara kaca film dengan irit BBM sangat jauh, tapi jika diurut ada timbal balik.
"Kalau kaca filmnya bisa mencegah panas sinar matahari ke dalam kabin, kerja AC semakin ringan. Kalau AC tidak kerja terus menerus, beban mesin menjadi tidak berat, dan membuat bahan bakar menjadi lebih irit," tandas Arya.