Soebronto memiliki ide membuat mobil nasional saat menjabat sebagai Komisaris Indomobil dengan melahirkan Mazda MR90. Singkatan MR adalah Mobil Rakyat yang direncanakan dijadikan mobil nasional (mobnas). Sayangnya, rencana tersebut dihadang regulasi dan akhirnya tidak terealisasi.
Mazda MR90 dengan mesin 1.300 cc dibuat sebagai mobil penumpang dengan menggunakan sasis monokok. Sementara, kompetitor dari Toyota memiliki Kijang yang cukup laris dengan mengandalkan ladder frame dan per daun.
Mazda MR90 sebagai mobil rakyat juga gagal karena dijegal aturan pemerintah. Mobil tersebut tidak lolos pajak mobil mewah alias Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Alasannya, Mazda MR90 masuk kategori jenis sedan. Untuk mengakali persaingan, MR90 akhirnya berubah menjadi station wagon yang sekarang dikenal dengan nama Mazda Vantrend.
Sementara di dunia roda dua, Soebronto ikut andil saat kemunculan Kawasaki KZ200 alias Binter Merzy. Kata Binter merupakan singkatan dari "Bintang Terang" yang diambil dari PT Bintang Terang Indonesia (BTI), distributor Kawasaki di Indonesia pada era 80-an.
Usia produksi Binter Merzy tidak lama, motor bermesin 200cc ini tercatat hanya enam tahun mulai 1980 hingga 1986. Meski begitu, ditengah gempuran motor-motor canggih dan modern terkini penggemar setianya tetap ada hingga saat ini.