JAKARTA, iNews.id - Sejumlah kebijakan insentif telah diberikan pemerintah untuk mengakselerasi kendaraan listrik (EV). Kebijakan ini berhasil menarik minat produsen otomotif berinvestasi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sudah menggelontorkan dana Rp7 triliun untuk insentif sektor otomotif. Ini dilakukan dalam 2 tahun terakhir demi menarik investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif Rp7 triliun dalam 2 tahun dan oleh karena itu beberapa pabrik sudah komit untuk dibangun," kata Airlangga seperti dikutip dalam video di kanal YouTube Kadin Indonesia.
Airlangga menjelaskan sejumlah produsen, khususnya dari China, mulai membangun pabrik di Indonesia. Bahkan, mereka tak segan untuk menanamkan modal hingga puluhan triliun rupiah demi bisa berdagang di Tanah Air.
"BYD sudah 90 persen (pabriknya) investasinya Rp11,2 triliun, produksinya 150 ribu per tahun, Chery inves tambahan Rp5,2 triliun, dia sudah punya dua sampai tiga merek sampai dengan tahun 2030, Wuling investasi Rp9,3 triliun untuk otomotif dan pabrik baterai Rp7,5 triliun, VinFast dari Vietnam sudah invest Rp3,7 triliun, kapasitasnya 50.000 unit per tahun, Hyundai investasi tambahan Rp20 triliun," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan insentif untuk mobil listrik impor dalam dua tahun terakhir. Kendaraan yang dikirim utuh dari luar negeri itu tak dibebani pajak bea masuk dan sejumlah instrumen pajak lainnya.