Selain warna hijau muda, hal mencolok lain dari truk listrik produksi Tsingshan ini yaitu baterai superbesar yang berada di antara kabin dan bak. Pemandangan ini jauh berbeda dengan truk konvensional yang umumnya ruang antara kabin dan bak merupakan rongga.
Soal warna, truk listrik Tsingshan ini sangat kontras mengingat sebagian besar kendaraan pengangkut bahan tambang di IMIP merupakan dump truck Shacman yang identik warna merah. Untuk diketahui, Shacman diproduksi Motor Sights International, juga asal Negeri Tiongkok.
Menurut Irsan, selama satu dekade lebih IMIP beroperasi, berbagai truk pengangkut bahan tambang pernah digunakan. Truk itu mulai pabrikan Eropa, Jepang hingga China. “Namun dari banyak yang dicoba itu, akhirnya operasional menggunakan Shacman. Kini kita (IMIP) mengarah ke truk listrik tapi tentunya semua tetap dievaluasi,” tuturnya.
Truk listrik di IMIP diklaim mampu mengangkat material tambang hingga 40 ton. Soal performa, dalam kondisi baterai penuh ‘si hijau muda’ itu disebut sanggup melintas sampai sejauh 300 km. Jarak tempuh itu, kata Bennly, ekuivalen dengan 6 jam perjalanan.
“Sekitar 5-6 jam pemakaian kalau banyak medan tanjakan. Itu juga dalam kondisi mengangkut material,” ucapnya.
Berbeda ketika hanya melintasi rute landai alias mendatar, truk disebutnya sanggup digeber hampir seharian. “Ya bisa sampai 10 jam,” kata Bennly.
Secara keseluruhan, kata dia, performa truk listrik tidak berbeda jauh dengan truk berbahan solar yang sebelum ini menjadi ‘pegangannya’ sehari-hari di IMIP. Mengenai manuver pun tak kalah garang. Suspensi juga empuk.
iNews.id yang turut dalam kabin pengemudi merasakan betul kehalusan suara truk listrik ini. Transmisi dual system tertanam pada truk listrik Tsingshan ini. Selain bisa otomatis (matic), truk juga bisa dioperasikan manual. “Kalau tanjakan, saya pakai manual. Begitu jalan landai, masuk ke D (transmisi matic),” ucapnya.
Tak kalah hebat, terdapat fitur pengisian daya baterai secara otomatis pada truk ini. Kok bisa? Menurut Bennly, ketika truk melaju di turunan, ternyata sistem bekerja mengisi baterai. Namun, kapasitas pengisian hanya berkisar 1-2 persen.
Artinya, itu bisa memperpanjang ‘napas’ baterai. Untuk kekuatan penuh, tentu harus di-charge di stasiun pengisian yang terdapat di area pabrik. Saat ini baru terdapat tiga charger di kawasan IMIP. Adapun untuk pengisian baterai dibutuhkan waktu 2 jam.
Menurut Hamid Mina, jika 400 truk listrik didatangkan ke IMIP, jumlah charger tentu akan bertambah. “Sudah pasti begitu. Bahkan nanti bengkel khusus truk ini juga akan ada,” ucap adik kandung Halim Mina, komisaris IMIP itu.