Putu mengungkapkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan sudah mendapat perlakukan istimewa dari pemerintah. Ini juga berlaku bagi mobil hybrid mengingat perannya dalam mengurangi emisi dan ketertarikan masyarakat terhadap jenis kendaraan tersebut.
"Upaya ini sudah banyak kita lakukan, elektrifikasi sebelumnya kita memperkenalkan yang namanya KBH2 pada 2012 kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau (LCGC), itu bisa mengisi pasar 24 persen itu prestasinya," kata Putu.
"Kita mau mendorong ke arah yang lebih akrab lingkungan dan juga meningkatkan bagaimana menanggulangi pasar yang stagnan. Jawabannya, bagaimana kalau kita kelompokkan low carbon emission vehicles, ada hybrid, plug in hybrid, BEV. Ini yang perlu dilakukan," katanya.
Namun faktanya sampai saat ini pemerintah belum memutuskan insentif untuk mobil hybrid. Mereka masih menggodok berapa besaran insentif yang diberikan.