"Tergantung pasar, makanya saya bilang itu sekali lagi jangan, ini barang uncertainty. Siapa duluan yang membangun ekosistem, efisien semua, rakyatnya bisa suka beli, itu yang akan unggul. Sama kayak hp Nokia bisa hilang juga kan. Yang penting jangan lawan pasar. Tugas pemerintah jangan pihak sebelah," ujarnya.
"Regulasi kalau masih belum jelas, anda harus dukung semua juga. Anda juga jangan membatasi orang untuk melakukan apa pun karena ini keputusan di pasar," ucap Ahok.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah Indonesia fokus menarik investor untuk membangun pabrik mobil listrik dan baterai. Padahal, menurut Ahok, ada banyak energi terbarukan di Indonesia yang bisa digunakan untuk mengatasi emisi.
"Yang penting bagi pemerintah, Anda ini mengadministrasi keadilan sosial, bukan memberikan bantuan sosial. Negara ini didirikan untuk mewujudkan keadilan sosial, keadilan untuk siapa? keadilan industri otomotif, pembeli, kita itu mengadministrasi pemerintah," ucapnya.
Ahok juga memastikan bahwa Pertamina saat ini sedang fokus untuk menghadirkan bahan bakar hidrogen. Namun, dia juga menegaskan Pertamina butuh dukungan banyak pihak untuk memperluas jangkauan bahan bakar hidrogen.
"Kita sudah mulai, kita sudah pasang hidrogen, refuiring station mungkin butuh satu tahun, kita akan mulai masuk," ujar Ahok.