“Untuk produk tahun depan ditunggu saja. Karena secara portofolio kami lengkap, ada ICE, HEV, dan BEV,” kata Harry.
Terkait segmen multi purpose vehicle (MPV) yang selama ini menjadi primadona di Indonesia, MG masih melakukan kajian mendalam. Karakter pasar Tanah Air memang sangat menyukai MPV, namun perusahaan tetap berhati-hati sebelum mengambil keputusan.
“Untuk model mobil MPV kami masih studi. Memang di Indonesia mobil ini digemari. Kita lihat nanti,” ujarnya.
Harry mengungkapkan perusahaan berencana menghadirkan empat produk baru pada 2026 menyesuaikan situasi pasar dan kesiapan produksi. Seluruh model tersebut akan difokuskan pada skema CKD (Completely Knocked Down) dan diproduksi di fasilitas perakitan MG di Cikarang, Jawa Barat. Kapasitas pabrik tersebut mencapai sekitar 50.000 unit per tahun, yang dinilai cukup untuk mendukung ekspansi produk ke depan.
Di 2026, Harry membocorkan telah menyiapkan salah satu produk, yaitu MG S5 EV, SUV kompak bertenaga listrik.
MG S5 (MGS5 EV) telah diluncurkan secara global pada 2024/2025 di sejumlah negara, seperti Tiongkok dengan nama ES5, Thailand, Malaysia, dan Inggris. Model ini menawarkan fitur modern, ruang kabin luas, serta teknologi baterai terkini.
Mobil ini bermain di segmen SUV listrik kompak. Di Indonesia MG S5 akan berhadapan dengan BYD Atto 3, Chery Omoda E5, dan Geely EX5.
MG berharap mampu menjawab tantangan pasar sekaligus memanfaatkan peluang di tengah pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.