JAKARTA, iNews.id – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki wacana program Mobil Rakyat dengan definisi harga di bawah Rp250 juta. Skema ini diyakini bakal meningkatkan penjualan mobil domestik.
Seperti diketahui, pasar otomotif Indonesia saat ini berada dalam jebakan 1 juta unit per tahun atau one million trap. Untuk itu, dibutuhkan formula kebijakan yang tepat untuk kembali menggairahkan pasar otomotif.
Menyikapi wacana mobil rakyat, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy sangat mendukung langkah tersebut. Menurutnya, itu bisa menjadi solusi untuk keluar dari jebakan penjualan satu juta unit per tahun.
“Jadi kalau saya boleh saran, sebenarnya ini sudah diucapkan sendiri oleh Pak Menteri Perindustrian. Kita harus support yang disebut mobil rakyat, harganya di bawah Rp250 juta,” ujar Anton di Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
Anton menjelaskan skema mobil Low Cost Green Car (LCGC) sudah tidak membantu peningkatan penjualan. Terlebih dengan pajak yang saat ini meningkat, sehingga membuat daya beli menjadi menurun.
Sementara untuk mobil rakyat salah satu insentif yang diberikan adalah membebaskan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Mobil di bawah Rp250 juta bukan kategori kendaraan mewah.