Para pabrikan mobil dunia melihat perlunya upaya mengurangi biaya produksi baterai mobil listrik. Menurut Andy Palmer, hal itu sudah terlihat di Renault yang mengklaiim berhasil mengurangi biaya produksi baterai mobil listrik.
Itu juga yang dilakukan Stellantis yang kini menjalin kerja sama dengan pabrik baterai China, CATL. Kini baterai mobil listrik buatan CATL yang harganya murah sudah terpasang di mobil listrik Citroen e-C3. Faktanya Citroen e-C3 memiliki banderol harga 24.540 dolar AS atau setara Rp376,8 juta.
Di Indonesia Citroen e-C3 juga sudah dihadirkan. Walau belum resmi dijual diperkirakan harganya memang ada di bawah Rp400 juta.
Sementara CEO Veekim Peter Siegle mengatakan upaya itu dilakukan dengan mencari sumber daya pembuatan baterai baru. Faktanya saat ini China memang mendominasi pertambangan dan pengolahan mineral yang memang diperlukan untuk produksi baterai mobil listrik.
Peter Siegle menyebutkan pabrikan mobil Jerman telah mengembangkan motor listrik dan baterai menggunakan ferit atau bubuk besi. Dia mengatakan penggunaan ferit yang lebih murah dan proses berbiaya rendah. Penggunaan material itu diperkirakan dapat memangkas harga motor listrik sebesar 20 persen.