Tan menerangkan dalam tranformasinya Citroen tetap mempertahankan ciri khas filosofi Flying Carpet Ride, suspensi unik khas Citroen yang dirancang untuk meredam setiap guncangan membuat pengendara seperti berseluncur di atas karpet terbang.
Citroen juga membawa teknologi Cocoon Effect, rancangan kabin akustik terbaik di kelasnya yang dapat meredam Noise, Vibration dan Harshness (NVH), sehingga lebih kedap dan hening seperti di dalam kepongpong.
Citroen juga menggunakan material busa dan pembungkus jok kelas atas pada setiap model kendaraannya, sehingga lebih empuk dan nyaman. Ini membuat pengendara tidak cepat letih walaupun berkendara jarak jauh.
Untuk menopang penjualan, Tan mengungkapkan Citroen telah memiliki 22 dealer yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Tidak hanya itu, sebagai bukti keseriusan menggarap pasar otomotif Indonesia Citroen telah memiliki pabrik perakitan di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat.
Mobil listrik E-C3 All Electric
Mobil listrik Citroen E-C3 All Electric akan mulai diproduksi secara massal di Indonesia pada September 2024. Mobil-mobil ini akan dikirim untuk memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri. Namun tak menutup kemungkinan, produksi pabrik di Purwakarta, Jawa Barat ini akan dikirim ke pasar di luar negeri.
"Targetnya kita September, kalau September kita mulai produksi, produknya memungkinkan juga September-Oktober sudah bisa kita launching keluar, kita kombinasi ada unit-unit yang sudah kita siapkan secara CBU," ujar Tan.
Dia menegaskan persyaratan minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen dipastikan akan terpenuhi. Saat ini, untuk mencapai syarat komponen lokal ada beberapa metode yang digunakan. Misalnya dari sisi tenaga kerja harus menggunakan orang lokal untuk menciptakan lapangan kerja. Kemudian, ada beberapa komponen yang menggunakan meterial dari Indonesia.