JAKARTA, iNews.id – Serbuan truk asal China meresahkan pelaku industri otomotif di Indonesia. Kendaraan niaga asal Negeri Tirai Bambu itu masuk masih menggunakan standar emisi Euro 2 dan Euro 3, padahal pemerintah telah menetapkan regulasi Euro 4 untuk semua kendaraan baru.
Kondisi ini dinilai merugikan produsen yang sudah menanamkan investasi besar dan membangun pabrik di Tanah Air. Mereka harus patuh pada aturan emisi yang ketat, sementara produk impor justru lolos begitu saja ke pasar domestik.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), agen pemegang merek Mitsubishi Fuso di Indonesia menilai praktik tersebut tidak mencerminkan persaingan usaha yang sehat.
Sales and Marketing Director PT KTB, Aji Jaya meminta pemerintah bertindak tegas terhadap kendaraan komersial yang tidak memenuhi regulasi. Semua merek yang bermain di pasar Indonesia seharusnya tunduk pada aturan yang sama.
“Jadi apa yang kami usahakan tentunya pemerintah bisa menerapkan regulasi ini ke semuanya. Ke semua brand yang ada di Indonesia. Supaya fair atau sama-sama Euro 4 teknologinya dan juga prosesnya sama harus melalui pengujian,” ujar Aji di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Fenomena truk impor berstandar emisi rendah sempat terlihat dalam pameran alat berat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, beberapa waktu lalu. Truk-truk tersebut dipamerkan dan bahkan dijual tanpa melalui proses uji tipe atau memiliki Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT) sebagaimana diwajibkan regulasi nasional.
Aji menilai keberadaan kendaraan itu menjadi ancaman serius bagi produsen yang selama ini taat aturan. “Truk-truk tersebut masuk tanpa prosedur resmi. Sementara kami yang sudah mematuhi semua ketentuan justru dirugikan secara kompetitif,” katanya.