"Saat ini kami sangat yakin bisa mencapai target harga tersebut. Dari segi teknis kami memiliki banyak inovasi baru yang memungkinkan hal itu terjadi," ujar Arno Antlitz.
Beberapa hal yang menguntungkan Volkswagen Group menurut Arno Antlitz adalah baterai yang kini sudah bisa diproduksi sendiri. Saat ini Volkswagen sudah punya pabrik baterai mobil listrik di Valencia, Spanyol.
Baterai yang diproduksi di pabrik itu rencananya akan digunakan di mobil listrik murah Volkswagen ID 1. "Selain itu kita melihat adanya penurunan harga bahan baku baterai. Saat ini harga nikel turun. Jadi kami sangat yakin bisa membuat mobil listrik murah dengan kondisi seperti ini," ujarnya.
Hanya saja Volkswagen Group tidak sendirian dalam mewujudkan mobil listrik murah. Renault juga tertarik mengisi segmen pasar yang belum tergarap maksimal ini.
CEO Renault Group Luca de Meo disebutkan Autocar baru-baru ini mengaku segera memproduksi mobil listrik murah harga Rp300 jutaan dalam waktu dekat. "Mobil ini aka mewujudkan demokratisasi mobil listrik ke semua orang sekaligus meningkatkan volume penjualan," jelasnya.
Diketahui mobil-mobil listrik yang akan dibuat oleh Volskwagen Group dan Renault Group dipastikan tidak akan sama dengan mobil-mobil listrik mikro buatan China. Dari segi jangkauan jarak tempuh, baterai, dan dimensi mobil akan tidak sama dengan mobil-mobil listrik murah China seperti Wuling Hongguang Mini EV, Chery QQ Ice Cream, dan sebagainya.