JAKARTA, iNews.id - Kecelakaan terjadi karena perilaku pengendara yang ceroboh selama di perjalanan. Ini tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.
Head of Safety Rading Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani mengungkapkan, berdasarkan data kepolisian kasus kecelakaan pada 2022 sebanyak 137.871 orang dan 74 persennya adalah sepeda motor. Ironisnya 53 persen korban kecelakaan usia 15-39 tahun.
"Ini tentu menjadi perhatian, bagaimana pentingnya safety riding. Terlebih bagi masyarakat yang mudik menggunakan sepeda motor," ujarnya, dalam diskusi bersama Forum Wartean Otomotif Indonesia.
Agus mengungkapkan setidaknya ada lima perilaku berkendara penyebab kecelakaan. Berikut ulasannya.
1. Ceroboh terhadap lalu lintas di depan
Banyak pengendara motor ceroboh terhadap lalu lintas di depan. Rambu-rambu lalu lintas diterabas sehingga membahayakan kendaraan lain.
2. Gagal menjaga jarak aman
Jaga jarak aman dalam berkendara karena bisa saja kendaraan lain di depan rem mendadak atau berbelok tiba-tiba. Langkah antisipasi sangat penting untuk mencegah kejadian kecelakaan.
"Banyak pemotor yang berkendara terutama saat macet tidak menjaga jarak hingga menempel kendaraan lain. Padahal, ini berbahaya tidak ada waktu bereaksi bila kendaraan lain rem mendadak," kata Agus.