Selain di AHASS, konsumen juga bisa mendapatkannya di Daya Part Shop dengan menunjukkan nomor kode rangka tersebut. Tapi, pembelian rangka juga tidak bisa sembarangan, perlu dilengkapi dengan surat-surat kendaraan.
“Rangka itu tidak bisa dijual sembarangan, kenapa? Karena kita pabrikan itu harus mengetrik ulang atau mencetak ulang atau numbering, agar sesuai dengan number yang ada di STNK atau BPKB,” kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Karena kalau berbeda nanti akan bermasalah motornya ini yang mau kita jaga. Jadi kalau beli rangka itu prosesnya itu agak lama dan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi,” kata dia.
Mengenai rangka eSAF yang dijual di bengkel, Muhib menegaskan Honda sudah lama menjual setiap komponen produknya. Dia memastikan AHM tidak mengambil kesempatan karena kasus rangka berkarat dan keropos.
“Soal harga ini saya ingin sampaikan, bahwa sebenarnya AHM itu sudah lama menjual rangka, baik esaf maupun yang lain, atau pun rangka model motor yang lain. Jadi jaringan kami itu bukan menjual rangka ketika ada kasus ini. Jadi ini sebenernya yang agak miss di publik gitu ya seolah-olah AHM mengambil keuntungan,” ujar Muhib.