“Jangan semua bengkel menjadi konversi dan yang mengontrol standar siapa? Untuk itu, perlu standarisasi sehingga faktor keamanan dan pasca dipasang itu memberi jaminan optimum baik dari keamanan maupun kenyananan,” ujarnya.
Menurut Moeldoko, apabila tidak ada standarisasi, maka akan mempersulit pengawasan seperti baterai, motor, dan kontroler. Nantinya ini akan berdampak pada masyarakat yang melakukan konversi, dan timbul masalah baru di kemudian hari.
Elders Garage yang menjadi salah satu bengkel konversi motor tersertifikasi dipastikan ikut meramaikan pameran PEVS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 17-21 Mei mendatang.
Moeldoko memastikan kehadiran Elders Garage untuk memberikan contoh bagaimana sebuah bengkel konversi
motor yang telah tersertifikasi bekerja. Ini juga menjadi gambaran mengenai alat-alat apa saja yang harus dimiliki agar mekanik tetap aman saat bekerja.
“Saya pikir itu akan menjadi benchmark, karena Elders itu yang sudah lebih dulu bermain konversi. Itu bisa menjadi acuan bagi (bengkel) konversi yang lain,” ucapnya.
Sekadar informasi, saat ini terdapat 21 bengkel motor konversi tersertifikasi yang sebagian besar berada di Pulau Jawa. Namun, saat ini hanya ada satu balai uji tipe di Bekasi, Jawa Barat, yang mempersulit bengkel konversi untuk menguji tipe kendaraan mereka.
Uji tipe merupakan salah satu syarat bahwa motor konversi dinyatakan laik jalan dan aman bagi penumpang. Nantinya akan dikeluarkan SRUT (Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) agar bisa mengurus surat-surat legalitas kendaraan tersebut.