"Tiba-tiba enggak lama di suatu hari pas gue lihat di garasi rumah gue, ada benda yang ditutup sama sarung warna abu-abu, pas gue buka.... Ya Allah ternyata Motor F1ZR ini yang gw idamkan. Ternyata bokap gue ga tahu gimana caranya. Dia banting tulang seketika atau jual sesuatu mengorbankan benda atau barangnya untuk sekedar mengindahkan dan menyenangkan anaknya. Terima kasih ya Pah," ujarnya.
Motor itu akhirnya benar-benar menemani masa remaja seorang Raffi Ahmad dengan segala lika-liku kehidupan yang harus dilalui. Sampai pada akhirnya Raffi harus mengikhlaskannya karena motornya mendadak raib digondol maling.
Alih-alih memarahi Raffi karena keteledorannya, sang ayah ternyata hanya menasihatinya dan mendoakan agar Raffi segera mendapatkan motor baru yang lebih bagus.
"Setelah itu gw pulang naik angkot lagi, jalan kaki sampe rumah, gue pikir alm bokap gw marah. Ternyata beliau ga marah lagi, alm bokap gw cuman bilang ... 'ya makanya lain kali hati-hati, iklasin aja nanti didoin punya yg lebih bagus dari motor yang ilang itu, udah yang penting ikhlas ya'...," katanya.
Kenangan Raffi Ahmad yang begitu mengharukan bersama sang ayah tak berhenti sampai di sana. Dulu, Raffi pernah melihat sang ayah begitu bahagia mengendarai motor gede milik temannya. Sayang, saat itu sang ayah belum mampu membelinya.
Raffi pun membesarkan hati sang ayah dengan menyebut suatu hari dirinya akan membelikan motor gede untuk sang ayah karena sebelumnya ayah telah mewujudkan keinginannya membelikan motor.
"Terus suatu hari bokap gw pernah nyobain motor gede punya temennya muter-muter komplek. Gue liat bokap gue seneng banget naik motor gede gitu, terus bilang ke gue gini 'alus euy motor gede teh meuni ngegelenyeung ya a' terus gw bilang 'ya udh Pah nanti kalo Afi udah gede gantian, kalau sukses beliin papah motor gede yah' terus bokap gue cuman senyum ketawa," ujarnya.