Selain itu, lanjut Dyon, Yamaha memikirkan untuk memasang perlindungan pada rangka, seperti pelapis antikarat. Bahkan, dia mengklaim ada beberapa proses yang dilakukan agar perlindungan makin maksimal.
“Kemudian perlindungan, kita ada sistem pencelupan. Perlindungannya adalah, baik di luar maupun di dalam, jadi terlindung semua rangka kita. Ada standar berapa ketebalan rangka, yakni 22 mikron,” ucap Dyon.
“Jadi, bukan asal ada tapi ada proses, sehigga dia cukup (terlindungi). Kalau di motor sport, rangka di-coating lagi sesudah di las. Jadi ada beberapa proteksi (rangka) di Yamaha,” ujarnya.
Seperti diketahui, rangka memang menjadi salah satu komponen terpenting yang menahan beban motor dan bobot pengendara. Kasus yang ramai saat ini adalah rangka motor tiba-tiba patah ternyata akibat karatan dan keropos.
Di pihak lain, Astra Honda Motor (AHM) akhirnya membuka layanan pengecekan rangka eSAF. AHM juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan terkait keluhan eSAF.
Dalam keterangan persnya, Direktur Marketing AHM Octavianus Dwi Putro mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami masalah rangka eSAF yang dituding berkarat dan keropos. Terlebih, kendaraan tersebut sudah digunakan lebih dari satu tahun atau melebihi masa garansi.
"Kami sangat berhati-hati dalam melakukan penelusuran dan analisa dengan menyelidiki penyebab permasalahan yang dikeluhkan. Kami kooperatif membantu kementerian melakukan analisa terhadap keluhan konsumen ini. Terima kasih atas kepercayaan kepada AHM dan seluruh jaringan Honda," kata Octavianus.