JAKARTA, iNews.id– Konversi motor konvensional menjadi listrik bertenaga baterai jadi salah satu upaya pemerintah Indonesia mempercepat transisi ke era elektrifikasi. Bahkan, ada wacana untuk meningkatkan subsidi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Selain itu, opsi sewa baterai juga sedang didiskusikan, yang nantinya konversi motor bisa gratis. Itu karena komponen termahal ada pada baterai, sehingga konversi motor belum cukup populer.
Ini juga menjadi salah satu cara untuk pengurangan limbah kendaraan bekas, karena bodi dan kerangka motor masih bisa digunakan. Bahkan, sistem hybrid juga bisa diterapkan agar mesin pembakaran yang lama tak terbuang begitu saja.
Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) menjadi salah satu pelaku konversi dengan menciptakan dua model. Ia melakukan konversi motor bensin menjadi full electric dan sistem hybrid di mana mesin pembakaran masih terpasang pada tempatnya.
Sekretaris Jenderal IATO Hari Budianto mengatakan bahwa pihaknya kini menyediakan jasa untuk mengkonversi motor. Sedangkan untuk biayanya berkisar Rp13 juta, tapi itu belum termasuk biaya perbaikan motor untuk memenuhi syarat lolos uji tipe.