Di bus edisi spesial itu Adiputro juga berupaya kuat agar tampilannya terlihat elegan. Jadi di bagian bodi samping tidak ditemukan selendang yang membuat tampilan bus jadi kurang menonjol.
Penerapan single glass di kaca depan bus juga membuatnya jadi terlihat gagah. Berpadu baik dengan body Jetbus3+ andalan Adiputro. Kontras dengan bus-bus AKAP lain yang lebih sering memadukan body bus Jetbus3+ dengan double glass.
Sementara bus kedua berwarna perak dengan livery orisinil PO Palala juga tak kalah istimewa. Adiputro berusaha mewujudkan tampilan elegan dengan penggunaan warna yang tidak meriah.
Seperti bus edisi spesial, bus livery orisinal juga tidak dilengkapi selendang agar tampilannya terlihat elegan. Jadi memang yang membedakan cuma hanya livery-nya saja.
"Selain itu yang terlihat berbeda adalah penggunaan velg. Edisi spesial menggunakan pelek Alcoa sedangkan yang orisinal menggunakan pelek standar dari Adiputro," jelas Adit.
Jika di bagian eksterior ada beberapa elemen yang cukup berbeda, sebaliknya justru terjadi di bagian interior. Adiputro berupaya menyeragamkan tampilan interior kedua bus tersebut.
Nah untuk bagian interior PO Bus Palala patut dipuji karena meminta Adiputro memproteksi kabin sopir secara penuh. Kabin sopir bus diberikan partisi yang didominasi oleh kaca dan kayu.
Dashboard PO Bus Palala masih tetap setia dengan kondisi standar bus Mercedes-Benz OH 1526. Hanya saja kali ini di bagian kiri sopir diberikan layar berukuran besar yang ada di center fascia bus. Berpadu dengan kontrol air conditioner.