Pabrik sel baterai HLI berdiri di lahan seluas 330.000 meter persegi dengan dana investasi mencapai 1,1 miliar dolar AS (Rp16,9 triliun). Fasilitas ini bisa menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit mobil listrik.
Lalu, pabrik battery system Hyundai mulai dibangun pada Mei 2023 oleh Hyundai Energi Indonesia. Ini merupakan anak perusahaan Hyundai Motor Group, hasil kolaborasi antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis.
Fasilitas ini dibangun di lahan seluas 32.188 meter persegi dengan dana investasi mencapai 60 juta dolar AS. Ditargetkan pabrik ini dapat memproduksi maksimal 50.000 unit Battery System Assembly (BSA) untuk mobil listrik setiap tahunnya.
Hyundai berharap bisa mempercepat transisi Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Pabrik sel baterai dan battery system Hyundai juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan rantai pasok hulu di sektor kendaraan listrik.
Kehadiran pabrik ini juga dapat memperkuat penambangan dan pengolahan bahan mentah untuk baterai kendaraan listrik seperti nikel. Pasalnya, ini merupakan tujuan pemerintah untuk menarik investor lain agar tertarik membangun pabrik baterai di Indonesia.