"Kita sudah di tahap finalisasi akhir pembentukan satu perusahaan finansial pembiayaan kendaraan. Ini bertujuan, pertama memberi kenyamanan kepada calon pelanggan BYD dari sisi kebutuhan support finansial. Kedua, ini penting karena bagian ekosistem otomotif," ujarnya.
Menurut Luther, lembaga finansial sangat dibutuhkan konsumen otomotif di Indonesia. Terlebih rata-rata lebih dari 60 persen kendaraan di Indonesia, memakai dukungan pembiayaan kendaraan.
"Paling penting adalah menjaga resale value (kendaraan BYD). Sebab finansial yang kuat dan kokoh memberikan confidence level kepada pembeli kendaraan dalam jangka panjang," katanya.
Saat ini, BYD masih mengandalkan lembaga pembiayaan lokal sebagai mitra leasing. Kehadiran perusahaan pembiayaan sendiri menjadi langkah strategis BYD mencapai ambisinya menjadi merek otomotif nomor satu di setiap negara.