Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila memaparkan, pada 2021 secara keuangan perusahaan telah memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 dengan jumlah kumulatif Rp19 trilliun. Sementara akun yang masih dalam periode penundaan pembayaran angsuran hanya sebesar Rp34 miliar.
Per posisi Desember 2021, rasio gross NPL konsolidasi perusahaan sebesar 2,3 persen, angka ini turun bila dibandingkan September 2021 sebesar 3,2 persen. Sementara pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp5,6 triliun, turun 7 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara margin bunga bersih, meningkat menjadi 13,5 persen dari 12,0 persen di FY20.
Secara keseluruhan, laba bersih (NPAT) perusahaan setelah pajak pada 2021 naik 18,2 persen menjadi Rp1,2 triliun. Hasilnya, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing meningkat menjadi 4,7 persen dan 14,7 persen dari sebelumnya sebesar 3,1 persen dan 13,3 persen di 2020.