Zainul Arifin merupakan salah satu pengusaha transportasi angkutan darat yang sudah melewati berbagai kondisi yang menyulitkan. Itu membuatnya percaya diri usaha yang dilakoninya masih sangat menjanjikan.
Hal tersebut juga yang disampaikan Zainul kepada pengusaha yang baru terjun atau mereka yang ingin memulai di industri bus. Menurutnya, komitmen dan konsistensi menjadi yang terpenting dalam berkembangnya suatu usaha.
“Semua yang menghendaki merencanakan usaha angkutan, kita harus tahu dulu. Jangan punya uang beli kendaraan dulu, kita tahu persis sampai yang sekecil mungkin. Seperti bagaimana pengemudi, bengkel, pengurus, kerusakan harus tahu sendiri, itu saran kalau mau jadi sukses. Kalau tidak mau, lebih baik uangnya buat jalan-jalan saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Zainul Arifin juga mengungkapkan arti dari nama Persada yang digunakan dalam unit busnya. Mengingat banyak yang mengira bahwa itu merupakan akronim dari Persatuan Persaudaraan atau Persatuan Daerah.
“Itu sebetulnya supaya kita wawasannya aja jauh, Persada Nusantara, wawasannya jauh gitu aja. Nggak ada Persatuan Persaudaraan, tidak. Cuma saat itu kan teman-teman kita lingkupnya kecil, kalau sudah kenal mas Sani mungkin beda,” ucapnya.
Setelah pandemi Covid-19 menghantam, Zainul Arifin mengatakan pola masyarakat dalam menggunakan transportasi umum berubah. Dia pun berharap keinginan masyarakat untuk berwisata bisa kembali lagi seperti dulu. Selama ini pelanggannya kebanyakan masyarakat yang berwisata jiarah.
“Harapannya si bukan hanya dinas-dinas pemerintahan dan sekolah saja yang melakukan study tour, tapi juga masyarakat yang ingin bepergian. Wisata ziarah ini juga sangat tinggi di sini, karena satu tahun itu bisa dua kali dengan jurusan berbeda, ke Timur dan ke Barat,” ujarnya.