Pada 1982, Laksana melakukan pelebaran pabrik dengan luas 15 ribu meter persegi, yang bertujuan meningkatakan kapasitas produksi. Pada 2010, karoseri Laksana memiliki luas lahan 70 ribu meter persegi.
Saat ini, total lahan yang dimiliki karoseri Laksana untuk membangun bus mulai dari memarkirkan rangka hingga bus siap beroperasi seluas 18 hektare. Bahkan, untuk menuju ke penampungan sasis harus menggunakan mobil pribadi.
Itu terlihat dalam video di kanal YouTube Andriawan Pratikto saat berkunjung ke karoseri Laksana untuk melihat proses pembuatan bus. Bahkan, dirinya mengaku takjub dengan luas lahan yang dimiliki perusahaan tersebut.
“Ini berapa sih luasnya?,” tanya Tikto. “18 hektar,” jawab Lang Widya, Sales Representative Karoseri Laksana. Ini dilakukan karena bus merupakan kendaraan besar dan memerlukan lahan ekstra untuk memarkirkannya.
“Kalau bus mau dibuat kan kirim sasis dulu, nah ini tempat penerimaan sasis di sini, tempat ngepul sasis. Kita lihat seberapa banyak sasis di sini. Bisa nampung lebih dari 100 sasis, ini penampungan yang utama. Kalau di sini overload masih ada lapangan satu lagi, masih di area sini juga,” ujar Lang Widya.
Selain itu, karoseri Laksana juga memiliki beberapa gedung yang memiliki departemennya sendiri sebagai tahapan untuk menjadi bus secara utuh. Bangunan tersebut juga berukuran besar agar staf yang bekerja lebih nyaman dan pekerjaan diselesaikan dengan baik.