JAKARTA, iNews.id - Banyak yang mengira semua pemilik perusahaan otobus (PO) berasal dari keluarga kaya raya dan bermodel besar. Namun, kenyatananya ada yang berasal dari keluarga kurang mampu, besar di lingkungan keras dan penuh perjuangan.
Bahkan, ada yang menjadi anak yatim sejak kecil. Saking tidak mampunya, dia sampai putuh sekolah sejak SD.
Perjalanan pahit hidupnya membuat mereka lebih bijaksana dalam memperlakukan karyawan. Mereka tahu bagaimana perihnya hidup dan berjuang sebelum sukses menjadi pemilik perusahaan bus.
Siapa sajakah mereka? Dirangkum iNews.id dari berbagai sumber berikut deretan pemilik PO bus berasal dari keluarga kurang mampu.
1. Nur Salim, pemilik PO Sahaalah
Tidak semua orang mendapatkan pendidikan yang layak. Padahal, pendidikan sangat penting bagi siapa pun untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
Seperti yang dialami H Nur Salim saat masih kecil. Terlahir dari keluarga kurang mampu, Nur Salim diasuh ibunya seorang diri setelah sang ayah meninggal dunia (anak yatim). Sementara sudaranya dititipkan ke keluarga terdekat.
"Saya hanya sampai kelas 5 SD. Saya bilang ke ibu, enggak apa-apa saya tidak melanjutkan sekolah, saya akan bekerja. Saya tahu ibu sedih, tapi saya yakin bisa bangkit," ujar Nur Salim dilansir dari kanal YouTube Perpalz TV.
Berawal bekerja sebagai sopir truk, dia banyak belajar dari orang-orang di lingkungan sekitar. Hingga akhirnya dia tidak hanya mahir dalam mengemudi, tapi juga mengerti soal mesin dan manajemen perusahaan.
"Saya dulunya sopir truk. Saya ndak sekolah, saya harus tanya. Alhamdulillah yang saya tanyai menjadi bekal. Akhirnya itulah bekal bagi saya bagaimana mengalola bus," kata Nur Salim.
Berbekal pengalaman yang dimilikinya, Nur Salim akhirnya membangun perusahaan otobus (PO) Sahaalah. Dia menyebutkan PO Sahaalah hadir dari semua masalah yang dialaminya sebagai bekal dalam membangun usaha.