3. Usia pakai pendek
Mobil Jepang rata-rata memiliki usia layak pakai paling lama sekitar 15 tahun. Untuk mobil Eropa rata-rata yang bisa menembus 20-25 tahun. Tapi ini semua tegantung pada perawatan dan cara berkendara.
4. Minim fitur
Mobil Jepang dikenal minim fitur. Ini demi menjaga ongkos produksi agar harga jual lebih murah.
Untuk mengakali, pabrikan Jepang biasanya menawarkan banyak varian, dari model kosongan alias tipe terendah hingga seri tertinggi bertabur fitur.
Jika dibandingkan pabrikan Eropa, rata-rata mereka hanya menawarkan dua atau tiga tipe. Bahkan, ada yang satu seri saja alias limited edition.
Namun, seiring dengan konsumen Indonesia yang semakin kritis dengan fitu-fitur yang dibutuhkan, pabrikan Jepang akhirnya mulai menghadirkan banyak fitur pada mobil untuk segmen menengah ke bawah.
5. Performa mesin
Bicara performa mesin, mobil Jepang dikenal lebih mengutamakan pada efisiensi bahan bakar. Tak heran, bila dibandingkan dengan mobil Eropa performanya tidak terlalu baik.
Meski demikian, untuk model menengah ke atas, produk Jepang tak mau kalah menghadirkan mobil dengan performa tinggi. Namun, tentunya sesuai dengan harga.