Sangat mirip bus-bus klasik di Eropa yang bulat dan jendela bus yang lebar. Sebaliknya bodi bus Skania nempel di bus-bus milik Damri, MGI, dan PO Gapuraning Rahayu.
Seiring waktu Restu Ibu Pusaka juga berupaya fleksibel mengikuti perkembangan zaman di desain bodi bus. Mereka kemudian membuat bodi bus Luxobuss. Bodi bus tersebut dikenalkan pada 2012 dan sukses mencuri perhatian karena merupakan penerus bodi bus Kaizer.
Nah, bodi Luxobuss hingga kini masih terlihat di beberapa bus Big Bird yang masih disewakan ke masyarakat hingga kini. Ciri khas lampu utama yang seperti mata belo justru sangat ikonik dan mudah dikenali semua orang.
Restu Ibu Pusaka juga berhasil membuat bodi bus Arctic yang mengadopsi desain bus double glass. Berbeda dengan desain bodi bus sebelumnya yang klasik dan membulat, Arctic justru tampil moderen, elegan, dinamis, dan simple.
Di sisi lain Arctic sendiri merupakan model body bus berlantai tinggi yang diperuntukan pada layanan angkutan pariwisata, perkotaan hingga lintas Kota dan model bus ini juga telah mengaplikasikan konsep Double Glass yang sampai saat ini masih banyak diminati.
Kemudian salah satu keunikan dari tampilan depan body Arctic ialah model bumper dan lampu-lampunya, dimana lampu utama pada model body ini berbentuk segitiga yang terpasang secara miring. Karoseri ini juga melakukan penyesuaian terhadap model bumper dengan foglampnya, sehingga secara keseluruhan tampilan depan dari body Arctic terkesan sporty dan elegant.
Hingga kini bodi bus Arctic masih setia menemani bus-bus wisata yang disewakan Big Bird. Hanya saja seiring vakumnya karoseri Restu Ibu Pusaka, Big Bird kini mulai melirik perusahaan karoseri lain seperti Laksana dan Tentrem.
Keputusan ini memang sangat disayangkan karena Restu Ibu Pusaka memang punya jejak rekam yang tidak sembarangan. Hanya saja memang faktanya hingga kini belum ada karya-karya baru dari Restu Ibu Pusaka yang bisa digunakan oleh Big Bird.