“Semua tergantung PO-nya mas. Kalau bus untuk reguler (AKAP) biasanya tidak mengubah livery, yang suka ganti-ganti livery itu bus pariwisata,” kata Yohan Setiawan, supervisor finishing bus Karoseri Adiputro saat dihubungi iNews.id.
Yohan mengungkapkan bahwa PO bus yang melayani rute AKAP cenderung akan mempertahankan desainnya. Bahkan, mereka tidak akan mengganti desain tersebut selama perusahaan berdiri, hanya saja menambah ornamen-ornamen kecil.
“Livery di bus reguler itu sudah jadi ciri khas mas. PO-nya nggak akan mau ganti kalau tidak perlu. Paling ada tambahan kecil-kecil, itu juga biasanya dilakukan sama kru bus buat pembeda saja,” ujar Yohan.
Dalam dunia perbusan, Yohan menegaskan tak ada tren livery, khususnya PO yang melayani rute AKAP. Melainkan tren tersebut biasanya ada pada bus pariwisata yang berlomba menggaet pelanggan dengan tampilan busnya yang menarik.
“Ya, untuk bus pariwisata biasanya ada ganti livery. Pemiliknya melihat ada livery bus yang bagus, nanti mereka meniru livery-nya. Kebanyakan yang masuk ke Adiputro seperti itu mas,” ungkapnya.
Untuk desainnya sendiri, livery yang populer bentuk tribal atau goresan tebal meliuk-liuk seperti yang kebanyakan digunakan saat ini. Desain tersebut juga akan membuat bus terlihat lebih ramai dan memberi kesan lebih panjang.