2. Rudy Hartono
Sebelum era Liem Swie King, Indonesia memiliki seorang pemain yang sangat pantas disebut sebagai legenda, yakni Rudy Hartono. Pasalnya, Rudy sangat berprestasi hingga masuk ke dalam Guiness Book of World Record atas torehan delapan gelar All England dan empat gelar Piala Thomas.
Pria kelahiran Surabaya ini memiliki gaya permainan yang cepat dan kuat sehingga mampu menguasai pertandingan dengan mudah dan membuat lawan keteteran. Bahkan, karena sudah berprestasi dari usia belia, dia dijuluki ‘Wonderboy’ oleh banyak orang.
Selama berkarir di dunia tepok bulu, Rudy meraih 23 gelar juara turnamen dunia dari tiga nomor pertandingan yang berbeda, yaitu tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran. Lalu, pada Olimpiade Munich 1972, dia berhasil menyabet medali emas. Namun, karena adanya sebuah insiden Olimpiade itu tidak dilanjutkan hingga selesai dan membuat medali yang telah diraihnya itu tidak masuk dalam hitungan.
Dengan sederet prestasinya itu, bisa dilihat bahwa pria bernama lahir Nio Hap Liang itu sangat disegani oleh lawan pada masanya. Dan tak diragukan lagi bahwa Rudy adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Taufik Hidayat merupakan salah satu pemain tunggal putra Indonesia yang ditakuti oleh lawan. Pasalnya, dia memiliki pukulan backhand yang sangat kuat dan sering membuat lawan tidak menyangka ketika dia tiba-tiba melepaskan backhand smash yang keras.
Pada masanya, pria yang kini berusia 40 tahun itu masuk dalam empat pemain tunggal putra terbaik dunia yang dijuluki Fantastic Four. Mereka adalah Lin Dan (China), Lee Chong Wei (Malaysia) dan Peter Gade (Denmark).
Hebatnya lagi, Taufik meraih ranking satu dunia ketika usianya baru menginjak 17 tahun. Setelah itu, dia terus berprestasi dan mengoleksi banyak gelar yang salah satunya adalah medali emas Olimpiade Athena 2004.