Bahkan, Martin ambruk saat tiba di parc ferme dalam keadaan lemas. Keadaan itu membuatnya harus mendapatkan perawatan dari Direktur Medis MotoGP, Dr. Angel Charte.
Beruntung setelah ditangani oleh sang dokter, Martinator -julukan Martin- bisa bangkit lagi untuk naik podium dan menerima trofi. Namun, semua jadwal wawancara dibatalkan karena kondisinya yang tak memungkinkan.
Walau demikian, akhirnya Martin buka suara lewat timnya. Dia mengakui bahwa dirinya mengalami dehidrasi di lap-lap akhir sehingga sempat melakukan kesalahan di lap terakhir ketika disalip oleh Fabio Quartararo.
Meski begitu, dia senang bisa menyalip bintang Monster Energy Yamaha itu lagi. Dia kemudian dapat menjaga kecepatannya untuk mengamankan posisi podium kedua.
“Saya memberi 100 persen. Saya mengalami dehidrasi dengan delapan lap tersisa dan sangat sulit untuk menyelesaikan balapan,” kata Martin dilansir dari Speedweek, Senin (25/9/2023).
“Meski begitu, saya mampu menjaga kecepatan dengan baik. Saya melakukan kesalahan besar di lap terakhir karena dehidrasi. Fabio menyalip saya, tapi saya mampu melakukan serangan balik dan saya sangat senang bisa mendapatkan posisi kedua ini, juga untuk tim,” ujarnya.
Martin memang nyaris kehilangan posisi kedua setelah dia melebar di Tikungan 4 pada lap terakhir yang membuat Quartararo menyalipnya. Namun, dia dengan cepat bisa melangkahi juara MotoGP 2021 itu di trek lurus sehingga bisa finis sebagai runner-up di belakang sang pemenang, Marco Bezzecchi.
Sebelumnya, pembalap kelahiran Madrid itu sukses menjadi pemenang sprint MotoGP India 2023. Hasil balapan di Sirkuit Internasional Buddh itu pun membuatnya kini hanya terpaut 13 poin saja dari sang pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia, yang gagal finis setelah kecelakaan dalam balapan utama.