AMSTERDAM, iNews.id- Mantan pebulu tangkis, Mia Audina Tjiptawan pernah mengejutkan dunia bulu tangkis di era 90-an. Dia merupakan satu-satu pebulu tangkis yang meriah medali Olimpiade untuk dua negara Indonesia dan Belanda.
Mia Audina adalah sosok yang digadang-gadang sebagai penerus Susy Susanti pada era 1990-an. Namannya berkibar karena mampu berprestasi pada usia belia.
Ketika berumur 14 tahun, Mia Audina telah masuk dalam Tim Indonesia untuk Piala Uber 1994. Dia menjadi anggota Tim Piala Uber termuda sepanjang sejarah bulu tangkis.
Meski masih belia, Mia Audina mampu unjuk gigi. Dia bahkan menjadi buah bibir usai menjadi penentu kemenangan Tim Indonesia atas China di final Piala Uber 1994.
Pada partai penentuan, Mia Audina melawan tunggal putri China peringkat 12 dunia waktu itu, Zhang Ning. Mia Audina harus berjuang hingga gim ketiga untuk menekuk Zhang Ning dengan skor 11-7, 10-12, dan 11-4.
Berbagai prestasi gemilang Mia Audina membuatnya dijulukan si Anak Ajaib. Kehebatannya membuat Mia Audina kembali masuk Tim Indonesia untuk Piala Uber 1996.
Mia Audina ikut mengantarkan Tim Indonesia menjadi juara Piala Uber pada waktu itu dengan mengalahkan China. Dia bahkan turut menyumbangkan poin dengan mengalahkan Wang Chen 11-4 dan 11-6 pada partai ketiga.
Selain mencatatkan namanya dalam sejarah Piala Uber, wanita kelahiran 22 Agustus 1979 itu pun melakukan hal serupa di Olimpiade. Mia Audina pertama kali tampil di Olimpiade yang berlangsung di Atlanta, Amerika Serikat (AS), 1996 silam.
Mia Audina membuat kejutan dengan melaju hingga ke partai puncak untuk melawan wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun. Sayangnya, Mia kalah sehingga harus puas dengan medali perak. Selain Mia, Indonesia juga mendapatkan medali perunggu melalui Susy, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Karier Mia Audina meroket setelah itu. Namun Mia Audina membuat keputusan berani saat itu.
Dia memutuskan menikah pada 1999. Dia menikah dengan Tylio Arlo Lobman, seorang penyanyi gospel asal Suriname berkebangsaan Belanda. Mia Audina lalu pindah ke Belanda untuk mengikuti sang suami. Mia Audina berpindah kewarganegaraan pada 2000.
Namun, Mia Audina tidak bisa lepas dari bulu tangkis. Mia Audina tetap bergelut di dunia bulu tangkis dengan mewakili Belanda di berbagai turnamen. Akan tetapi, dia enggan berlaga di Indonesia karena menghargai masyarakat di Tanah Air.
Prestasi Mia Audina jelang akhir kariernya pun cukup bagus. Dia mencapai perempatfinal Olimpiade Sydney 2000 dan melaju ke partai puncak Olimpiade Athena 2004.