Taufik juga menyoroti pemberitaan media yang kadang memperkeruh suasana. Menurutnya, publik justru butuh edukasi agar tidak mudah memunculkan dikotomi yang merugikan para atlet.
“Jangan media juga memperkeruh, karena ini di pelatnas dan di luar pelatnas. Ya sudah silakan, itu kan pilihan mereka masing-masing, itu saja. Jadi media bantu memasyarakat, apalagi yang enggak paham bulutangkis malah mereka peta kompli,” ujarnya.
Dia menegaskan semua atlet berjuang untuk satu tujuan: mengharumkan nama Indonesia. Baik yang masih tinggal di Pelatnas maupun yang memilih berlatih mandiri, mereka tetap membawa bendera Merah Putih.
“Nanti kasihan buat anak-anaknya juga, kasihan juga buat yang di pelatnas, ada yang di luar juga, kan yang kelihatan dua saja. Yang di luar memang banyak kelihatan? Kan enggak juga,” tegas Taufik.
“Yang di pelatnas, yang diberitain yang senior saja. Yang junior hasil bagus diberitain enggak? Enggak juga kan? Jadi jangan dipeta kompli ya. Jadi sama saja, buat Indonesia, mau di luar atau di mana, ya buat Indonesia kok itu,” tandasnya.