Ia menambahkan bahwa setiap pelari maraton adalah simbol disiplin dan kerja keras, kualitas yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan bangsa.
“Semua hal ini sangat relevan dan harus menjadi bekal kita dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” tuturnya.
Hasto pun kembali menekankan bahwa olahraga harus menjadi budaya masyarakat Indonesia.
“Olah raga mengajarkan fairness, ketaatan pada aturan main, dan budaya berprestasi dengan mengembleng diri,” ucapnya.
Borobudur Marathon 2025 akan digelar dengan start dan finish di Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, menghadirkan tiga kategori lomba:
Marathon (42,195 km) – cut-off time 7 jam
Half Marathon (21,097 km)
10 Kilometer
Sekitar 10.500 pelari dari dalam dan luar negeri dikonfirmasi ambil bagian. Event ini juga menggandeng UMKM dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, menjadikannya salah satu motor utama sport tourism nasional.