Pemain BTS, Mochammad Iqbal Iskandar, menambahkan, kemenangan ini diraih berkat mental kuat dan semangat bangkit setelah hasil kurang memuaskan di semifinal.
"Staf pelatih terus memotivasi kami untuk fokus ke pertandingan ini, bukan larut dalam hasil kemarin. Alhamdulillah, kami bisa buktikan dengan kemenangan," ucapnya.
Di kubu lawan, pelatih Sayan Karmadi mengakui, dua gol dari skema bola mati menjadi titik lemah timnya. Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kerja keras pemain.
"Kami akan evaluasi dua gol dari set piece itu. Yang terpenting semua pemain mendapat menit bermain dan pengalaman bertanding," jelas Sayan.
Sayan juga menyoroti perbedaan atmosfer antara turnamen sistem gugur dengan liga reguler.
"Liga nanti tidak bisa coba-coba. Anak-anak harus siap mental dan teknis sejak awal."
Sementara itu, pemain Fafage Banua, Sunny Rizky Suhendra, mengakui pertandingan berlangsung seimbang, namun timnya kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir.
"Dua gol terakhir terjadi karena sedikit kelengahan. Ini jadi pelajaran penting sebelum kami kembali ke kompetisi liga dan menghadapi babak playoff," tutupnya.