Fadil menjelaskan bahwa PBSI tengah menggenjot pembinaan atlet muda sebagai pondasi jangka panjang menuju kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa depan. Menurutnya, publik belum melihat proses panjang yang sedang dijalankan federasi.
“Saya menyiapkan junior ini, kan tidak kelihatan prosesnya hingga muncul Jafar, Felisha, Ubed, Putri KW, Ester, dan lain-lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fadil menyebut regenerasi sempat terhenti di masa lalu. Kini, PBSI fokus membangun sistem pembinaan yang berkelanjutan, termasuk menyempurnakan pelatihan dan struktur kejuaraan untuk menciptakan atlet kompetitif di tingkat dunia.
“Regenerasi itu hal penting. Ini yang sempat terputus kemarin. Selama enam bulan kami tidak terlihat karena sedang memoles yang junior untuk 4-8 tahun ke depan. Fokus kami ke regenerasi dan penyempurnaan sistem kepelatihan dan kejuaraan,” tegasnya.
Proses pembibitan ini, kata Fadil, bukan hanya untuk memenuhi kalender jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang menuju Olimpiade, termasuk Olimpiade 2032.
“Iya termasuk itu juga dan olimpiade selanjutnya tahun 2032. Makanya tidak ada yang instan. Semua butuh proses. Kalau ditanya kenapa tidak juara? Ya saya mau juara,” ucap Fadil.