JAKARTA, iNews.id - Banyak pebiliar gagal ikut turnamen lantaran Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se-Jawa – Bali sejak 3 Juli. Namun mereka tetap mendukung keputusan pemerintah tersebut.
“PPKM Darurat ini akan meliputi pembatasan aktivitas-aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta beberpa waktu lalu.
Ada 14 ketentuan di dalam Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Covid-19 Nomor 14 Tahun 2021 mengenai PPKM Darurat itu, yang salah satu di antaranya melarang dan menutup lokasi kegiatan seni/budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan di lokasi seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan.
Sebagai tindak lanjut dari PPKM Darurat ini, sejumlah kegiatan olahraga khususnya di cabang biliar termasuk turnamen yang sebelumnya masih bisa dilaksanakan, kali ini benar-benar dibatalkan. POBSI Jawa Tengah misalnya menunda beberapa turnamen yang sedianya digelar pada awal Juli hingga akhir Juli ini.
Penundaan berbagai kegiatan, terutama turnamen tentu mengurangi kesempatan para atlet untuk mendapatkan ajang menguji kemampuan dan berlatih tanding, dan yang tidak kalah penting memengaruhi kesempatan para atlet mendapatkan penghasilan tambahan yang dikumpulkan dari hadiah uang di sejumlah turnamen tersebut.
Atlet biliar nasional berusia 37 tahun, Tisa Anggun mengatakan, situasi sekarang ini sangat memprihatinkan. Namun dia dapat memaklumi karena tujuan diterapkannya PPKM untuk mengurangi kasus positif covid-19.
“Berusaha untuk tetap bersabar sampai situasi kondusif. Jaga diri dengan baik, makan teratur, tetap tersenyum saat keadaan menjadi berat, cari bantuan ketika kalian nggak bisa handle sendiri. Berlatih di tempat yang aman. Pprioritaskan keselamatan & kesehatan diri kita dan orang lain,” kata Tisa Anggun.