Gagal Ikut Turnamen, Atlet Biliar Tetap Dukung Penuh PPKM Darurat

MNC Media
Banyak pebiliar gagal ikut turnamen lantaran Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se-Jawa – Bali sejak 3 Juli. (Foto: MNC Media)

Naya Ticoalu atlet 31 tahun  yang sudah bertahun-tahun malang melintang di berbagai kejuaraan nasional dan internasional juga mengatakan hanya bisa berlatih secara mandiri dan secara virtual.

“Sebagai atlet untuk saat ini saya menjaga kesehatan dengan konsumsi vitamin dan makanan yang sehat. Menjaga kondisi fisik dengan berolahraga di rumah dan berlatih di lokasi pribadi. Tips saya untuk atlet yang terdampak PPKM darurat ini bisa berlatih dengan mengikuti pelatihan secara virtual. Saran saya untuk saat ini yang terpenting adalah kesehatan. Untuk saat ini saran saya adalah melakukan kegiatan latihan fisik di rumah masing-masing, menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan," ujar Naya.

“Dampak yang paling terasa sebagai atlet adalah tidak bisa mengikuti event karena semua dibatalkan. Selama pandemi, latihan tetap teratur dan minum vitamin untuk menambah imun. Mengharapkan uang pembinaan untuk atlet tetap dipastikan tepat waktu karena membantu atlet di masa pandemi ini,” ungkap Emilia Putri Rahmanda atau Amel, atlet  berusia 21 tahun dari Jawa Timur.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB POBSI, Achmad Fadil Nasution mengatakan, rutinitas pertandingan cukup berpengaruh terhadap kehidupan atlet.
 
“Selama ini hadiah yang diperebutkan dapat menggulirkan roda ekonomi di antara atlet. Di belakang mereka juga ada sponsor yang berbagi 50:50 atas hadiah tersebut. Di sisi lain, kompetisi yang panjang dan melibatkan banyak atlet papan atas diyakini dapat meningkatkan prestasi dan roda ekonomi baik di antara atlet maupun rumah biliar dan seluruh stakeholders. Contoh pertandingan di Jateng yang diundur untuk  kelompok putri total hadiah 97,5 juta. Double mix 60 juta. Seharusnya nilai uang tersebut dalam 10 hari sudah beredar di kantong atlet," tutur Fadil.

Menurut Achmad Fadil Nasution, memang turnamen itu belum dapat menjadi sumber penghasilan utama bagi kehidupan para atlet biliar. Namun bagaimanapun tidak adanya turnamen berarti tidak adanya peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meskipun beberapa atlet adalah atlet provinsi yang menerima honor bulanan dan beberapa ada kontrak dengan provinsi masing-masing.

Editor : Reynaldi Hermawan
Artikel Terkait
All Sport
13 hari lalu

Kemenpora Tinjau Pelatnas Biliar Indonesia, Target Emas SEA Games 2025 di Depan Mata

All Sport
18 hari lalu

Turnamen Biliar Dunia Terbesar Digelar di Bali! Saksikan PBS World Championship Series Live GTV

All Sport
26 hari lalu

Kevin Sanjaya Bangga SVB Puji-Puji PBC Indonesia

All Sport
26 hari lalu

Shane Van Boening Takjub! Biliar Indonesia Melesat Pesat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal