Namun, setelah itu pemain ranking delapan dunia tersebut bisa memegang kendali permainan untuk unggul 16-12. Dia pun dengan nyaman mengakhiri gim pertama dengan kemenagnan 21-16.
Pada gim kedua, Gregoria sempat tertinggal 0-4 dan 3-6. Akan tetapi, dia mampu mengembangkan permainan dan menyamakan skor di angka 6-6. Bahkan, dia memperoleh 13 angka beruntun hingga unggul 16-6 dan kemudian mengunci kemenagnannya dengan skor telak 21-10.
Jorji -sapaan Gregoria- pun mengakui Shuo Yun Sung bermain sangat ulet. Namun dia berhasil menang karena punya kualitas serangannya yang lebih baik.
“Tipe lawan kan ulet jadi pertama saya tidak mau kalah di rally-nya dulu lalu melancarkan serangan di saat yang pas. Saya diuntungkan dengan bola serangan yang mungkin masih di atas dia, terbukti tadi dia beberapa kali kaget menerima serangan saya,” jelas pemain kelahiran Wonogiri itu.
“Di sini saya merasa kecepatan dan kelincahan saya lebih baik dibandingkan di Korea minggu lalu. Langkah saya sudah terasa lebih ringan,” tuturnya.
Pada perempat final turnamen Super 750 itu, Gregoria bakal berhadapan dengan Akane Yamaguchi. Meski tahu akan sulit mengalahkan pemain ranking satu dunia tersebut, Gregoria tetap termotivasi untuk bisa mengalahkannya di Jepang.
“Besok lawan Akane (Yamaguchi), tentunya tidak mudah sama sekali apalagi Akane akan bermain di depan publik sendiri, yang dukung dia banyak, jadi saya mau menjadikan ini motivasi untuk menampilkan yang maksimal,” tutur Gregoria.